Anda pernah mendengar kisah legendaris Sunan Giri? Tentu Anda tahu, bahwa Sunan Giri berasal dari Gresik, Jawa Timur. Untuk menghormati kisah wali tersebut, terdapat sebuah tradisi di Gresik yang bernama tradisi Malam Selawe. Tradisi ini hanya dilaksanakan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur setiap malam ke-25 Ramadhan. Sebenarnya, seperti apakah tradisi ini?
Apakah tradisi Malam Selawe sebenarnya? Malam Selawe hakikatnya ialah malam saat para peziarah bertandang ke makam Sunan Gresik. Malam Selawe sendiri mulai diajarkan oleh Sunan Giri atau Raden Paku. Di malam ini, begitu banyak peziarah yang datang ke makam untuk alasan mendapatkan barokah malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang dimuliakan oleh Allah SWT dimana nilai ibadah kita ditakar lebih dari seribu bulan.
Tidak hanya peziarah lokal, namun peziarah hampir dari seluruh Pulau Jawa bahkan Indonesia pun datang pada malam ini. Setelah berziarah dan berdoa, para peziarah bisa melanjutkan ibadah mereka dengan melakukan salat tasbih. Tradisi yang sudah dilakukan jauh sejak Sunan Giri masih melaksanakan amanahnya berdakwah di tanah Jawa ini, dilakukan setiap tahunnya di sepuluh malam terakhir bulan puasa. Malam yang dikenal oleh umat islam sebagai malam turunnya al-Quran. Di malam ini, diyakini malaikat-malaikat turun ke bumi.
Walau dulu hanya digunakan untuk memusatkan ibadah malam Lailatul Qadar, banyak juga masyarakat yang datang jauh-jauh ke Desa Klangonan untuk menikmati keindahan malam hari itu. Namun, kini Malam Selawe lebih banyak dimanfaatkan sebagai malam wisata dan rekreasi bagi keluarga-keluarga. Sekedar untuk menghibur diri ataupun mempelajari sejarah salah satu tokoh walisongo. Seperti kisah teladan perjuangan penyebaran dan pembangunan agama Islam di Giri, Gresik. Tidak jarang, situasi ini dimanfaatkan para penjajan jajan dan oleh-oleh untuk melariskan dagangan mereka. Mulai dari kuliner, baju-baju, bahkan jasa pijat-memijat pun tersedia.
Suasana pun semakin meriah, seperti pada pasar malam umumnya. Begitu banyak ‘keseruan’ yang ditawarkan di malam ini. Pada Malam Selawe, adalah waktu yang tepat bagi Anda dan para pengunjung lainnya untuk berbelanja maupun memanfaatkan jasa pijat. Sebab biaya yang ditawarkan oleh para pedagang yang ada di pasar malam tersebut sangat ramah di kantong. Kondisi inipun tidak bertahan lama, mengingat pedagang-pedagang tersebut nantinya akan berpindah ke Pasar Bandeng setelah tradisi Malam Selawe selesai.
Untuk menambah euforia ramai acara Malam Selawe, kini tradisi Malam Selawe dimeriahkan oleh Girl Expo. Sudah tiga tahun lamanya tradisi tersebut dirubah sedemikian rupa dan digelar di area parkir pemakaman Sunan Giri agar tidak tampak membosankan dan monoton di mata masyarakat luas.
Masyarakat yang tumpah ruah di Malam Selawe sangat menikmati suasana mistis namun ceria ini. Tua-muda, lelaki-perempuan bisa bertahan sampai tengah malam sekedar untuk menikmati keseruan acara malam Selawe. Tidak jarang, ada masyarakat yang datang dari sore dan baru pulang menjelang pukul satu pagi. Semua itu karena malam Selawe senantiasa ditunggu kehadirannya oleh masyarakat Kabupaten Gresik.
Sebuah tradisi yang sangat menyenangkan dan ikonik dari Kabupaten Gresik. Dimana masyarakat dapat beribadah dan di sisi lain juga bersenang-senang dan berekreasi bersama keluarga tercinta. Ada baiknya bagi generasi selanjutnya untuk terus mempertahankan dan melestarikan tradisi Malam Selawe ini. Mengingat bahwa malam Selawe adalah budaya khas sejak dulu yang pantas dijaga keabadiannya.
#sumber gambar : IG @ cakyukgresik | infogresik | infogresik | wiji_utomo