Gresik merupakan sebuah kabupaten yang lokasinya berada di sebelah barat laut Kota Surabaya tepatnya di Provinsi Jawa Timur. Gresik hingga saat ini menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang masih melestarikan sejumlah warisan budaya maupun adat istiadat. Salah satunya adalah Pertunjukan Pencak Macan yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Gresik. Selain itu, Gresik juga terkenal sebagai Kota Santri yang identik dengan nuansa Islam yang sangat kental. Namun sayangnya, hingga saat ini masih banyak yang belum mengetahui keunikan Kabupaten Gresik yang sebenarnya sangat menarik untuk dipelajari.
Seperti yang Anda ketahui bahwa Gresik memiliki ragam warisan budaya yang penuh dengan keunikan yang sangat menarik untuk diketahui. Ragam warisan budaya disini termasuk ragam tarian salah satunya adalah Pertunjukan Pencak Macan. Pada dasarnya tarian ini diperuntukkan sebagai sebuah pertunjukan khusus untuk acara pernikahan. Sebab tarian ini memiliki makna sebagai sebuah gambaran kehidupan antara dua insan manusia yang menjadi satu dalam sebuah ikatan pernikahan. Tetapi sebelum membahas keunikan dan asal usul terciptanya tarian Pencak Macan ini ada baiknya jika Anda mengetahui keunikan Kabupaten Gresik terlebih dahulu.
Keunikan yang akan Anda dapatkan dari Kabupaten Gresik ini adalah wisata religi yang sangat kental dengan nuansa keagamaan. Jika dilihat dari urutan sejarah, Gresik menjadi salah satu wilayah utama persebaran agama Islam pada masa awal berkembangnya Islam di Indonesia. Oleh karena itu, Anda dapat berziarah ke beberapa makam Wali Songo atau Sembilan Wali yang ada di Gresik. Beberapa wisata religi yang dapat Anda kunjungi diantaranya Makam Sunan Gresik, Makam Sunan Giri, Makam Sunan Prapen, Petilasan Sunan Kalijaga, dan masih banyak lagi. Perlu Anda ketahui bahwa Wali Songo menjadi salah satu perantara utama yang membawa dan menyebarkan agama Islam di Indonesia.
Keunikan selanjutnya yaitu Pertunjukan Pencak Macan yang bisa Anda saksikan di sebagian besar acara pernikahan. Kesenian Pencak Macan ini diciptakan oleh seorang seniman tari yang bernama Miadi dari Desa Lumpur yang merupakan salah satu murid dari Madhuroh. Madhuroh sendiri merupakan seorang seniman pencak yang berasal dari Surabaya yang akhirnya menikah dengan seorang wanita dari Kelurahan Lumpur di Gresik. Berbekal dasar-dasar gerakan pencak yang didapatkan dari Madhuroh, Miadi akhirnya memadukan kesenian Pencak Macan menjadi satu kesatuan tarian. Di awal kemunculan tarian ini, Pencak Macan digunakan sebagai pengiring pasangan pengantin tradisional penduduk Desa Lumpur.
Pertunjukan Pencak Macan ini mengandung sebuah makna yang menggambarkan perjalanan kehidupan rumah tangga. Dalam tarian ini terdapat tiga karakter utama yakni Macan, Monyet dan Genderuwo.
Oleh karena itu, Pertunjukkan Pencak Macan saat ini mulai banyak dipergunakan di dalam acara Pernikahan terutama di Kabupaten Gresik. Hal tersebut dikarenakan gerakan yang ditarikan oleh setiap karakternya mengandung makna yang menjelaskan lika-liku kehidupan rumah tangga. Sehingga tidak ada salahnya jika generasi muda saat ini dapat melestarikan budaya-budaya tradisional terutama yang memiliki filosofi mendalam seperti tarian ini.
#sumber gambar : IG @ darul.r